
Ketika hati harus merelakan orang yang sangat berarti dalam hidup, ketika itu juga jiwa harus bersabar dalam sepenuhnya… mungkinkah setengah jiwa itu terbang melyang dengan lamunan.
Ada rasa yang tak prnah biasa dan ada jiwa yang tak pernah tahu dalam hidup,ketika cinta harus di korbankan itulah isi hati putri di saat di tinggal pergi oleh Dian. Hatinya hancur di saat dia mengetahui Dian akan menikah dengan orang lain, jiwanya terkoyak dan hancur berkeping-keping tanpa arah dan tujuan dalam hidupnya. Namun dia tetap berusaha tegar dengan sekuat tenaga tegar mengadapi masalah hidupnya yang kini semakin pelik, diantara merelakan dan menerima jalan kehidupannya kini. Putri sangat membutuhkan Dian saat –saat kondisinya sekarang ini, namun dia tetap tegar
“ Biarlah Dian menempuh hidup baru dengan perempuan lain “ gantinya dalam hati, tak terasa bergulir air putih dari kelopak matanya
Saat-saat indah bersama Dian menjadikan sebuah kenangan terindah bagi Putri hanya itulah yang bisa Putri lakukan untuk sekarang ini dan selamanya.
Putri sadar bahwa hidup ini penuh tantangan dan perjuangan dia jadikan ini sebuah pelajaran yang sangat berharga baginya kelak di masa depan.
Kenangan-kenangan indah bersama Dian mengisi hari-hari kekosongan Putri, dia masih tak percaya orang yang selama ini dia percaya dan dia sayang telah milik orang lain.
“Siapa yang salah Aku kah atau Dian “ Putri bertanya dalam hati
“ Entah mengapa hati itu indah di saat-saat bersamanya dan hati ini tak merelakan kalo dia menjadi milik orang lain, menjadi milik orang lain “ Putri terus berkata dalam hati
Lagi –lagi Putri harus sadar akan dirinya ini, dari awal juga kedua orang tua Dian tidak pernah menyetujui hubungannya itu, Putri membathin sendiri tanpa seorang teman ataupun orang lain yang tahu hatinya sangat rapuh saat ini.
Orang tua Dian menyuruh Putri untuk tidak menggangu anaknya itu karena dia masih kuliah, tanpa berpikir panjang putri memutuskan Dian karena permintaan orang Tua Dian.
Dian datang dan meminta penjelasan Putri kenapa dia memutuskan-Nya, tanpa kata-kata Putri terdiam seribu bahasa di pelupuk matanya bergulir air asin di pipinya. Putri menangis dia bingung apa yang akan dia katakan bahwa dia memutuskan Dian permintaan orang tuanya, Dian meminta Putri untuk tidak memutuskan-Nya hati Putri luluh sehingga dia bersama Dian.
Dan lagi-lagi orang tua Dian meminta Putri untuk meninggalkan dia karena hubungan dibawa sampai kemanapun orang tuanya tidak akan menyetujui dan merestui hubungannya. Hati Putri begitu sakit mendengar kata-kata Orang tua Dian tanpa berpikir panjang Putri kembali memutuskan Dian, dan lagi-lagi hati putri luluh dan kembali bersama Dian.
“ Apakah ini cinta sejati ataukah hanya sebatas cinta belaka” Putri bertanya-tanya dalam hati
“ Entah apa yang kurasakan saat ini entah itu cinta, sedih, bahagia ? yang jelas aku merasa hidup ini berarti, aku yang perempuan sederhana telah di cintai oleh seorang Dian yang berwatakan cerdas, dan selalu menghargai orang lain meskipun keadaan serba mencukupi, dia mau kepada ku yang serba kekurangan, dia masih mencintaiku. Yang setiap hari Dian di sukai perempuan banyak. Gimana dia tidak disukai wanita lain orangnya ramah, baik dan pengertian kepada siapa saja, itulah yang orang suka terhadapnya “
Selama jalan dengannya yang ada dalam hati Putri hanya kesedihan, kesedihan dan kesedihan yang ada dalam hatinya. Dari semenjak peristiwa itu dian sering melukai hati Putri dan sering ingkar janji terhadapnya tapi Putri tak pernah menyerah Putri terus berusaha berkali-kali biar dian bisa memperhatikannya kembali tapi itu sia-sia Dian tak pernah lagi memperhatikan Putri seperti 2 tahun yang lalu di saat dia selalu tepat janji dan diminta tolong dia berusaha bisa menolongnya. Sikapnya sangat berubah drastis tapi Putri tetap sabar dan terus dan terus berusaha mengambil perhatian Dian terhadapnya tapi apa yang di dapatkan Putri itu selalu gagal, dan apa yang di lakukan putri dia hanya bisa menangis karena dengan menangis bebannya terasa ringan. setiap Putri mengambil hatinya Dian, diacuhkan. dan disetiap itulah putri sering menangis dan tak henti – hentinya putri berusaha …….. berusaha ……… dan berusaha……….., supaya hati Dian luluh dengan bisa perhatian kembali kepadanya dan itupun gagal.
Putri merasa terpukul kesabarannya tidak membuahkan hasil dan selalu ditolak oleh Dian, tapi Putri tidak membencinya atau memusuhinya mungkin dian lagi dekat dengan seseorang. Putri masih mencintai Dian seperti dulu waku dia kenal, hati Putri tak bisa berpaling kepada orang lain dan itulah seorang Putri yang lugu dan naïf mencintai seorang Dian yang dikagumi orang banyak karena kepribadiannya.